Inggris mengadakan festival seni virtual terbesar sepanjang sejarah, yang disebut “Global Art Sphere 2025.” Acara ini mengusung konsep metaverse interaktif, di mana pengunjung dari seluruh dunia bisa menjelajahi galeri 3D, menghadiri pertunjukan langsung, dan berinteraksi dengan seniman lewat avatar digital. Lebih dari 70 negara ambil bagian dalam festival ini, menampilkan karya seni digital, tari kontemporer, film pendek, musik elektronik, hingga seni instalasi yang hanya bisa dinikmati secara virtual. Platform ini dirancang khusus untuk inklusivitas, sehingga siapa pun bisa ikut serta tanpa harus datang langsung ke Inggris. Festival ini tidak hanya menandai evolusi dunia seni di era digital, tetapi juga menjadi contoh sukses diplomasi budaya global berbasis teknologi.