Suatu pagi yang cerah https://www.venio.ecovadis.com/ gue udah siap-siap buat bangun, tapi ada satu masalah besar: alarm yang nyala malah lebih pintar dari gue! “Duh, kenapa ya rasanya pengen tidur lagi?” pikir gue sambil nyengir. Alarm itu udah teriak-teriak, tapi rasa malas ini kayak magnet yang bikin gue betah di kasur. “Cuma lima menit lagi deh,” ucap gue sambil menarik selimut lebih dalam.
Lima menit berlalu https://api.cd.tunaclo.jp.fujitsu.com/ dan boom! Alarm berbunyi lagi. “Gila, ini sih udah kayak drama!” Gue berusaha bangun, tapi kasur ini udah kayak tempat perangku. Ketika alarm berbunyi lagi, gue berasa dia ngomong, “Ayo, bangun! Jangan sampe ketinggalan!” Gila, siapa sangka alat sederhana bisa bikin gue merasa ditantang seperti ini?
Setelah berusaha bangun selama hampir setengah jam https://fe-test.info-footprinting.carbontrust.com/ akhirnya gue menyerah. “Yaudahlah, mungkin ini saatnya untuk momen ‘snooze’ yang epik!” Dengan penuh harapan, gue tekan tombol snooze dan merem lagi. Rasanya, dunia ini milik gue, dan alarm itu kayak guru yang lagi ngelawak. “Bisa-bisa dia mau jadi komedian,” pikir gue sambil ketawa dalam hati.
Tapi, drama belum berakhir https://myccsb-staging.coveredca.com/sbotop/ Alarm berbunyi lagi, dan kali ini suaranya lebih menggoda. “Kamu beneran mau ketinggalan hari ini?” Ternyata, si alarm udah ngerti bahwa gue butuh motivasi. “Oke, oke, gue bangun deh!” akhirnya gue beranjak dari tempat tidur dengan kepala yang masih berat. “Ini sih drama pagi yang paling absurd!”
Begitu gue keluar dari kamar https://cdn.ifsc-climbing.org/sbobet88/ terlintas di pikiran, “Gimana bisa alarm lebih pintar dari otak gue?” Kenyataannya, dia tahu cara bikin gue merasa bersalah. Sambil nyetir ke kampus, gue berusaha mengingat semua momen lucu dari pagi itu. “Ini jadi cerita seru juga, ya!”
Sesampainya di kampus https://aplicaciones.ccm.itesm.mx/mix-parlay/ temen-temen pada nanya kenapa gue telat. “Gue sih berjuang melawan alarm yang lebih pinter!” Mereka semua ngakak mendengar cerita gue. “Duh, drama pagi ini jadi pelajaran juga. Jangan underestimate sama alat-alat sederhana!”
Akhirnya, meski pagi itu penuh drama, gue bersyukur bisa berbagi cerita ini. Ternyata, kadang-kadang hal-hal kecil bisa bikin kita tertawa di hari yang sibuk. “Mungkin besok gue harus setting alarm dengan nada lagu yang lebih ceria, ya?” pikir gue sambil senyum. Setidaknya, drama pagi ini jadi pengingat untuk bangun lebih awal, karena siapa tahu si alarm bisa jadi sahabat atau musuh